Hola, gak kerasa udah akhir bulan maret lagi, yang berarti... udah delapan bulan lebih gue nganggur.
Yes, agak bosen memang, tapi ya gimana mungkin belum rezekinya.
Kali ini gue mau sharing tentang test tahap awal yang di adakan PT. Paragon Technology and Innovation atau yang disingkat jadi PT PTI.
Fyi, Paragon ini merupakan salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia. Kalian pasti tau Wardah, Emina, Make Over, kan? nah, mereka adalah sekumpulan brand dari perusahaan yang sama. Dan juga ada brand (mungkin kalian jarang denger) yaitu Putri, dan IX.
Kalau Wardah, Emina, dan Make Over pasti kalian gak asing, secara brand-brand ini di drugstore, bahkan minimarket pun tak jarang mudah dijumpai. Kalau Putri dan IX, lebih cenderung ke salon-salon pasarannya.
Gue tertarik banget buat ikutan tes disini, tahun lalu, pas baru selesai wisudaan, gue smpet apply ke PT PTI ini via web nya, ngisi biodata gitu-gitu. Tapi... tak kunjung ada panggilan.
Maklum, gue freshgraduate minim pengalaman. Ketika ada jobfair, gue pasti semangat. Hari Minggu kemarin, ITB kebetulan ngadain jobfair (Titian Karir ITB) dan gue dateng kesana.
Yang bikin gue tertarik ya PT PTI ini, karena posisi yang ditawarkan lumayan banyak dan juga ada yang bisa dari semua jurusan. Gue selalu nyari yang semua jurusan karena jurusan kuliah gue termasuk susah ditemuin kalau di jobfair-jobfair kayak gitu.
Dengan antrian yang lumayan panjang, gue ikutan ngantri. Di stand PT PTI juga sudah tersedia apply via form online yang pertama-tama kita harus scan barcode pake aplikasi line dulu. Tapi gue lebih pengen ngantri dan apply pake laptop yang udah disediain dibanding pake barcode.
Di depan laptopnya, seperti biasa gue isi biodata, jenjang pendidikan terakhir, serta posisi yang diminati (posisi satu dan posisi dua). Dan pas selesai gue dikasih kipas PT PTI gitu, lumayan lah, diluar panas banget.
Dan dua hari kemudian, gue dapet SMS dari PT PTI untuk undangan test tahap awal. Tempatnya di ITB, gedung apa ya lupa namanya, salah satu gedung baru yang gerbangnya bukan dari jalan Ganesha, tapi dari pertigaan jalan Tamansari dan Dayang Sumbi (kalau gak salah).
Gue kebagian yang jam 12.30, jadi agak santai bisa beli peralatan tulis dulu. Di SMS nya disebutin wajib bawa pensil 2B, pensil HB, dan juga penghapus.
Sampailah gue didepan aula tempat test nya, buset.... banyak banget yang minat. Tak jarang gue ketemu sama temen kuliah. Mungkin tiap batch nya lebih dari 200 orang.
Ketika semuanya udah duduk, pihak PT PTI ada sedikit presentasi untuk mengenalkan PT PTI secara lebih jelas namun singkat. Kayak sejarah, pertumbuhan pemasaran, hingga menyebutkan bahwa tingkat kesejahteraan pegawai di PT PTI ini cukup tinggi (Kalau gak salah ketiga dibawah Unilever dan PnG... Kalau gak salah).
Setelah presentasi singkat, mereka membagikan lembar jawaban terlebih dahulu, lalu buku soal. Ini berasa kayak ujian nasional lagi dah gue.
Yang bikin gregetnya, waktunya super duper terbatas. Setiap soal dibagi beberapa waktu, kayak soal bilangan, cuma 12menit, soal gambar berpola 7 menit, dan soal ejaan kata kayak sinonim antonim gitu 12 menit. (Gue lupa tepatnya berapa menit, yang jelas sangat singkat) dan kalau misalkan nih, lagi ngisi soal bilangan dan ada perintah buka soal gambar, maka tidak diperbolehkan ngerjain halaman sebelumnya atau sesudahnya. Kalimat ini diulang-ulang sama si pengawasnya.
Untuk jumlah soal, seinget gue sih banyak. ada yang 40 soal, 20 soal gitu. Oh ya, jangan lupa tulis juga posisi yang diminati sesuai yan waktu pas pengisian di jobfair. Gue isi posisi Human Capital Officer dan Branch Controller.
Lalu, tibalah saatnya keluar ruangan. Semua peserta disuruh nunggu selama setengah jam (atau lebih) untuk menunggu hasil siapa aja yang bakalan masuk ke test kedua. Yep, test di PT PTI ini menggunakan sistem gugur, alias hari itu juga diumumin kalau yang keterima ya nunggu di tes lagi, kalau nggak ya pulang.
Setelah gue nunggu setengah jam lebih, panitia nya keluar buat nempel hasil nomor peserta yang layak buat ke tahap selanjutnya.
And... I lost.
Tapi tak apa, pengalaman ngerjain test nya lah minimal. Dari tahun lalu gagal terus buat dipanggil test dan akhirnya nyobain juga test walaupun gagal.
Dan jadi bahan buat belajar juga, harus lebih sering latihan ngerjain psikotest dirumah. Dimanapun kerjanya, psikotest pasti bakalan muncul. Apalagi matematika, walaupun diawal-awal soalnya nampak sederhana, kayak penjumlahan, perkalian, pecahan, namun bagi lulusan ilmu sosial kayak gue yang selama kuliah gak ada hitungannya, cukup mikir keras nih.
Bagi kalian yang juga mungkin minat kerja di PT PTI, siapkan psikotest nya ya!
.